Rakyat High-Class,    Tapi .....
Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat    Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan    Jakarta-Yogyakarta di Bandara Adisucipto. Kejadian itu sungguh menyayat hati    dan perasaan.
Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke    Batam dengan menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disamping    saya seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihat    marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salah    satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orang    ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakan    tugasnya.
Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu,    kemudian dia bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan    industri, dimana dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia    melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata    ada salah satu petugas sedang menggunaka HP didalam ruangan mesin    turbin.
Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan    mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu    jalannya turbin tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung    mati.
Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa diatas, kalau saya    tidak salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau mendarat.    Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibat HP penumpang. Semoga tulisan ini    bermanfaat untuk masyarakat yang sering bepergian dengan pesawat.(KOMPAS)   
Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya Mahal, Transportasi pake    pesawat. Tapi bodohnya gk ketulungan.  Ada yang gk tau kenapa larangan itu dibuat,    ada yang tau tapi tetap gk peduli. Orang  indonesia    harus selalu belajar dengan cara yang keras.
Buat yang belum tahu, kenapa    Gk boleh menyalakan Handphone di pesawat, berikut penjelasannya:
Sekedar    untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita    mengenai kecelakaan pesawat yang baru "take-off" dari Lanud Polonia -Medan.    Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan    pasti.
Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang memiliki dan    menggunakan ponsel/telpon genggam atau apapun istilahnya. Ternyata menurut    sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System)    bahwa ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan    penerbangan. Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi    akibatkan oleh ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat untuk    kita semua, terlebih yang sering menggunakan pesawat terbang.
Contoh    kasusnya antara lain:
Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru    saja "take-off" dari bandara  Zurich , Swiss. Sebentar kemudian pesawat    menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya    gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.
Sebuah pesawat    Slovenia Air dalam penerbangan menuju  Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena    sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel    di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap    sistem navigasi.
Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan    mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang "final approach" untuk    "landing" di bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga    penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game    masing-masing (The Australian, 23-9-1998).
Seperti kita tahu di     Indonesia ? Begitu roda-roda pesawat    menjejak landasan, langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru    saja diaktifkan.
Para "pelanggar hukum"    itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai    penumpang lain, disamping merupakan gangguan (nuisance) terhadap kenyamanan    orang lain.
Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang belum memahami    tatakrama menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat    ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi dan    kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya    di-switch agar tidak berdering selama berada di dalam pesawat.
Berikut    merupakan bentuk ganguan-gangguan yang terjadi di pesawat: Arah terbang    melenceng,Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan    penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem    navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan    bakar,Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas diakibatkan oleh    ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah kompas komputer    diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course Deviation    Indicator) diakibatkan oleh gameboy Semua informasi diatas adalah bersumber    dari ASRS.
Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa    bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang    bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan    ponsel.
Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara    mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas    dengan baik.
Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima    gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau    BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang    berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel    bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja    diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh    sebuah ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas   Jakarta ).(Varis/ pertamina)
Sebagai    mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga    pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang yang tidak peduli    akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus tidak tahu tata    krama?
Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang    tahu kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua orang    tahu kita orang penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi sopan    santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam    pesawat terbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar