Kamis, Mei 21, 2009

Hercules Jatuh

Kronologi, 2 Menit Hercules telan 96 nyawa

Kamis, 21 Mei 2009 - 01:09 wib

MAGETAN - Pesawat Hercules C 130 milik TNI -AU yang jatuh di Desa Geplak Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menelan 96 korban meninggal dunia. Belum diketahui penyebab pasti insiden tersebut namun dari keterangan TNI-AU sebelum kecelakaan pesawat sempat kehilangan kontak.

Berikut kronologi kecelakaan tersebut. Pesawat berangkat dari pangkalan Halim Perdana Kusuma Jakarta bergerak pada ketinggian udara 12 ribu kaki menuju Magetan. Sesuai arah mata angin, pesawat bergerak dari Barat menuju Timur.

Sekitar 5 kilometer dari wilayah udara Lanud Iswahyudi, pesawat yang berpenumpang 111 orang termasuk kru masih berada pada ketinggian yang sama.

Pada pukul 06.27 WIB, Co pilot pesawat Skuadron 31 Mayor Danu melapor dalam kondisi normal. Pilot burung besi ini juga menyatakan tidak berlangsung lama lagi akan melakukan pendaratan. Saat komunikasi berlangsung Hercules masih berada di ketinggian 12 ribu kaki.

Namun, pada dua menit kemudian, atau tepatnya pukul 06.29 WIB, pilot kembali melapor jika pesawat berada pada ketinggian 1.000 kaki dari permukaan tanah. Setelah itu komunikasi terputus (hilang) .

Berdasarkan keterangan saksi mata warga setempat, Hercules yang berada di ketinggian rendah itu sempat beberapa kali oleng dan berputar.

Sebelum akhirnya jatuh, dan menimpa rumah Rusmin dan Sulasmin, dua warga Desa Geplak Kecamatan Karas Kabupaten Magetan, badan pesawat sempat menyerempet pohon bambu yang berada di perbatasan rumah warga dan sawah.

Sekira pukul 06.33 WIB, pesawat yang menghujam bumi itu meledak dan terbakar. Bagian kepala pesawat yang sudah menjadi puing-puing berada di arah Barat, serong ke Selatan.

Api yang membakar bagian depan hingga tengah itu padam sekitar pukul 11.00 WIB. Sekitar 96 korban tewas, termasuk penumpang dan kru dilarikan ke RSU Lanud Iswahyudi Magetan. Sementara dari 15 orang korban yang mengalami luka dan selamat, 10 orang di antaranya dilarikan ke RSUD dr Soedono Madiun. Sementara sisanya dirawat di RSU Lanud Iswahyudi

(Sumber : Marsekal Pertama Lanud Iswahyudi Bambang Samodro dan warga disekitar TKP).
(Solichan Arif/Koran SI/fit)